Cari

Laman

Selasa, 31 Januari 2012

Cara Pengerjaan Stek Terhadap Tanaman

Stek Daun 
Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan pada stek daun dapat 
berupa lembaran daun atau lembaran daun beserta petiol. Bahan awal pada stek 
daun tidak akan menjadi bagian dari tanaman baru. Penggunaan bahan yang 
mengandung kimera periklinal dihindari agar tanaman-tanaman baru yang 
dihasilkan bersifat true to type (Hartmann et al, 1997).
Akar dan tunas baru pada stek daun berasal dari jaringan meristem primer 
atau meristem sekunder. Pada tanaman Bryophyllum, akar dan tunas baru berasal 
dari meristem primer pada kumpulan sel-sel tepi daun dewasa, tetapi pada 
tanaman Begonia rex, Saint paulia (Avrican violet), Sansevieria, Crassula dan 
Lily, akar dan tunas baru berkembang dari meristem sekunder dari hasil pelukaan. 
Pada beberapa species seperti Peperomia, akar dan tunas baru muncul dari 
jaringan kalus yang terbentuk dari aktivitas meristem sekunder karena pelukaan. 
Masalah pada stek daun secara umum adalah pembentukan tunas-tunas adventif, 
bukan akar adventif. Pembentukan akar adventif pada daun lebih mudah 
dibandingkan pembentukan tunas adventif (Hartmann, et al, 1997). 
Secara teknis stek daun dilakukan dengan cara memotong daun dengan 
panjang 7,5 – 10 cm (Sansevieria) atau memotong daun beserta petiolnya 
kemudian ditanam pada media (Hartmann et al, 1997). Untuk Begonia dan 
Violces, perlakuan kimia yang umum dilakukan adalah penyemprotan dengan 
IBA 100 ppm. 

Stek Umbi 
Pada stek umbi, bahan awal untuk perbanyakan berupa umbi, yaitu: umbi 
batang, umbi kakr, umbi sisik, dan lain-lain. Senagai bahan perbanyakan, umbi 
dapat digunakan utuh atau dipotong-potong dengan syarat setiap potongannya 
mengadung calon tunas. Untuk menghindari terjadinya busuk pada setiap 
potongan umbi, maka umbi perlu dierandap dalam bakterisida dan fungisida. 
Contoh tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek umbi antara lain: Solanum 
tuberosum, Ipomoea batatas, Caladium, Helianthus tuberosus, Amarilis, dan lain-
lain.

Stek Batang 
Bahan awal perbanyakan berupa batang tanaman. Stek batang 
dikelompokkan menjadi empat macam berdasarkan jenis batang tanaman, yakni: 
berkayu keras, semi berkayu, lunak, dan herbaceous. 
Bahan tanaman yang biasa diperbanyak dengan stek batang berkayu keras 
antara lain: apel, pear, cemara, dan lain-lain, dengan perlakuan kimia IBA atau 
NAA 2500 – 5000 ppm. Panjang stek berkisar antara 10 – 76 cm atau dua buku 
(nodes). Stek batang semi berkayu, contohnya terdapat pada tanaman Citrus sp. 
dengan perlakuan kimia yang sudah umum yaitu IBA dan NAA 1000 – 3000 ppm 
dan panjang stek 7,5 – 15 cm. Pada stek batang semi berkayu ini, daun-daun 
seharusnya dibuang untuk mengendalikan transpirasi. Disamping itu, pelukaan 
sebelumnya mungkin dapat membantu pengakaran. Untuk stek batang berkayu 
lunak, contohnya terdapat pada tanaman Magnolia dengan perlakuan IBA atau 
NAA 500 – 1250 ppm dan panjang stek 7,5 – 12,5 cm. Pada stek batang berkayu 
lunak ini umumnya akar relatif cepat keluar (2 – 5 minggu). 
Stek batang yang tergolong herbaceus, dilakukan pada tanaman 
Dieffenbachia, Chrisanthemum, dan Ipomoea batatas. Pada dasarnya perlakuan 
auksin tidak pdiperlukan pada stek batang herbaceous ini, tetapi kadang diberikan 
IBA atau NAA 500 –1250 ppm dan panjang stek yang biasa digunakan adalah 7,5 
– 12,5 cm.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar